Senin, 01 September 2008

jangan engkau paksa aku melakukan apa yang diharammkan الله untukku

بسم الله الرحمن الرحيم

Dan wajib bagi kamu untuk bersikap adil terhadap apa / siapa saja yang berada di bawah kekuasaan dan tanggung jawabmu (الرعية ) baik secara umum maupun khusus, dan memperhatikan mereka karena الله Ta’ala akan bertanya kepadamu tentang mereka. Dan setiap penggembala akan ditanyai tentang gembalaannya terutama yang khusus yaitu 7 anggota badanmu seperti lisan, pendengaran, penglihatan, perut, kemaluan, tangan dan kaki. Karena semua anggota badan ini adalah gembalaanmu yang dipercayakan الله kepadamu dan diamanahkan kepadamu. Maka wajib bagi kamu mencegahnya dari berbuat maksiyat dan menggunakannya untuk perbuatan ta’at karena الله Ta’ala menjadikan mereka untukmu supaya dengannya engkau ta’at kepada-Nya. Dan itu semua adalah nikmat الله yang sangat dekat denganmu, maka bersyukurlah dengan menggunakannya untuk ta’at kepada الله SWT. Dan jangan sekali-kali engkau gunakan untuk mekasiyat kepada-Nya. Jika engkau tidak melaksanakan yang demikian maka sesungguhnya engkau telah mengganti ni’mat الله dengan kekufuran.

Dan jikalau tidaklah الله menundukkan anggota badan tersebut untukmu dan memaksanya untuk ta’at kepadamu niscaya engkau tidak akan mampu untuk bermaksiyat kepada الله dengannya. Dan sesungguhnya setiap anggota badan akan berkata kepadamu ketika akan digunakan untuk bermaksiyat, “Wahai hamba الله, takutlah kamu kepada-Nya, jangan engkau paksa aku melakukan apa yang diharammkan الله untukku. Apabila engkau bermaksiyat kepada الله, maka engkau akan kembali kepadaku dan aku berkata, ‘Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah melarangnya akan tetapi dia tidak mendengarkannya. Oleh karena itu aku tidak bertanggung jawab atas apa yang ia kerjakan’”.

Mungkin saja engkau berdiri di hadapan الله SWT dan anggota badanmu menjadi saksi atas apa yang engkau kerjakan dari beberapa amal kebajikan, dan takutlah engkau daripada mempergunakannya untuk amal yang tidak baik pada menghadapi hari yang tidak ada yang dapat menolak (hari akhir). Tidak ada bagimu pada hari itu tempat untuk berlari, pada hari itu tidak bermanfaat lagi harta dan keluarga kecuali orang yang datang menghadap الله dengan hati yang baik.

Dan yang kami maksudkan dengan gembalaan yang umum, adalah orang-orang yang dijadikan الله di bawah kekuasaan dan tanggung jawabmu seperti anak, isteri, pembantu. Mereka semua adalah gembalamu yang wajib engkau beri petunjuk untuk melaksanakan apa yang diwajibkan الله kepada mereka dari perbuatan ta’at, dan memberi bimbingan atas apa yang diharamkan bagi mereka dari beberapa perbuatan maksiyat. Dan takutlah kamu dengan membiarkan mereka meninggalkan kewajiban atau melakukan maksiyat, dan ajaklah mereka kepada apa yang menyelamatkan dan membahagiakan mereka kelak di hari akhir. Dan perbaikilah akhlak mereka, dan jangan engkau ajarkan pada hati mereka حب الدنى / cinta dunia dan syahwat-syahwat dunia, karena jika demikian engkau telah merusak mereka. Dan sesungguhnya telah datang penjelasan bahwa seseorang dan anak-anak mereka akan saling bergantungan di hadapan الله. Maka anak-anak itu berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya dia tidak memberi tahu kami kewajiban apa yang harus kami lakukan dari hak-hak Engkau, maka sekarang putuskanlah hukuman”.

Dan wajib bagi kamu untuk berbuat murah hati dan adil kepada mereka. Adapun adil adalah dengan memberikan hak-hak mereka yang diwajibkan الله kepadamu untuk mereka seperti nafakah, pakaian, dan pergaulan yang baik. Dan termasuk adil adalah apabila engkau mencegah perlakuan aniaya dari satu orang kepada yang lain diantara mereka. Dan janganlah engkau mempersulit mereka dalam mendapatkan hak-hak mereka, dan hendaklah engkau belas kasih kepada mereka dan pergaulilah mereka dengan akhlak yang baik. Dan ajaklah mereka bersenang-senang pada sebagian waktu dengan hal-hal yang tidak melanggar agama sekedar untuk menghilangkan kesunyian dan kejenuhan. Dan hendaklah engkau memaafkan kesalahan mereka, dan melindungi mereka. Ditanyakan kepada رسول الله SAW, “Berapa kali harus memaafkan budak dalam sehari ?” Beliau menjawab, “Tuju puluh kali kesalahan”. Dan ampunan yang demikian ini adalah yang menjadi hak-hakmu adapun pada hak الله maka tidak menjadi bagianmu.

Dan lindungilah para wanita dari keluargamu dengan lebih banyak perlindungan karena mereka kekurangan dalam hal akal dan pengetahuan agama. Dan ajarkan kepada mereka hukum-hukum haidh dan wajibnya mandi besar, dan shalat, puasa dan hak-hak suami isteri dan apa-apa yang berlaku pada kehidupan berumah tangga.

ان الله يأمركم بالعدل والاحسان.....

Sumber Kitab Risalah Al Muawwanah

Kembali ke www.manakib.wordpress.com


The Glorious Month of Ramadan

The holy month of Ramadan enjoys a special importance in the Islamic calendar. As the Holy Prophet (S.A.W.) said: "It is Allah's Own month." It is the chief of all months and the most glorious one. As we already know, 'Fasting' is one of the important pillars of Islam and it is the very month of Ramadan during which fasting has been made obligatory for all adults and sane Muslims. By fasting during Ramadan, a Muslim besides discharging an obligation imposed upon him by Allah (SWT), becomes entitled to great reward in the Hereafter. On the other hand, any lapse in the matter amounts to a great sin. Fasting is an article of worship, the knowledge about the performance or otherwise whereof rests only with Allah (SWT) and the person concerned. Hence, it is Allah alone who will reward that person for it, on the Day of Judgment.

The blessings of Ramadan are not limited to fasting alone, because the performance of all sorts of worship and good deeds during this month is also a source of great Divine favor. The revelation of the Holy Qur'an commenced during this very month and it is therefore the duty of every Muslim to read and try to understand the meaning of the Holy Qur'an and thereby gain an insight into the Divine secrets enshrined therein. It brings peace and illumination to the mind and imparts purity to the soul.

Ramadan is the month of fasting, intensive prayer, sacrifice and Divine worship. Throughout this month a devout Muslim fasts during the day in the true sense of the word, that is, he had merely denies himself food and water, but as explained by the Holy Prophet (S.A.W.), exercises strict control over his tongue, eyes, ears, thoughts and deeds and does everything possible to seek the pleasure of Allah (SWT).

Devout supplications to Allah (SWT) and repentance of one's sins during Ramadan are the sources of Divine blessings and mercy. Some nights, among the last ten nights of Ramadan, are called the 'Nights of Glory' (Laylatul Qadr). These are the 19th, 21st, and 23rd nights. Muslims keep awake during these nights and offer special prayers. Even among these nights, the 23rd enjoys excellence over all the others. It is accompanied by great blessings, and he usually grants the supplications made to Allah (SWT) during this night.

The holy month of Ramadan, besides being the month of worship and Divine blessings, carries a historical importance as well. As already mentioned above, the revelations of the Holy Qur'an commenced in this month. The epoch-making 'Battle of Badr' and the 'Conquest of Mecca' also took place during the holy month of Ramadan.

"Ramadan", according to some traditions is one of Allah's names. This is why we can not say Ramadan without making it clear that we are talking about the month, and therefore we should always say the month of Ramadan. The Commander of the faithful Ali ibn Abi Taleb (A.S.) said: Do not say Ramadan, but say the month of Ramadan. For you do not know what Ramadan is. This same meaning was referred to by the Holy Prophet (S.A.W.) in his speech during Shaaban:
The month of Allah coming ....






Tidak ada komentar:

1